Heru Sugiman: Tugas Media Membangun Opini Publik Berimbang di Pilkada
Ruang Rakyat Garut – Menjelang Pilkada, media memiliki peran yang sangat strategis dalam membentuk opini publik.
Masyarakat luas, terutama di daerah-daerah yang sulit dijangkau oleh pasangan calon, sangat mengandalkan informasi dari media untuk memahami visi, misi, dan program-program yang ditawarkan oleh para calon pemimpin.
Namun, dalam kondisi seperti ini, ada kekhawatiran bahwa dominasi informasi oleh satu pihak dapat menciptakan ketidakseimbangan persepsi di tengah masyarakat.
Heru Sugiman, seorang jurnalis senior, menyampaikan pandangannya terkait peran media dalam Pilkada.
Menurutnya, media bukan sekadar alat untuk menyampaikan informasi, tetapi juga menjadi penjaga keseimbangan opini di masyarakat.
"Pilkada itu ibarat perang, tapi bukan perang fisik. Ini adalah perang strategi, adu gagasan, janji, dan opini. Siapa yang menguasai informasi, dialah pemenangnya," tegas Heru, Senin, (16/9/2024).
Dalam setiap kontestasi politik, termasuk Pilkada, Heru menjelaskan bahwa masyarakat pemilih sering kali dipengaruhi oleh opini yang berkembang di media.
Hal ini bisa menjadi fenomena "gejala beramai-ramai" atau istilah lokal "kumaha rame na", di mana masyarakat cenderung mengikuti opini mayoritas tanpa mempertimbangkan informasi yang akurat dan berimbang.
Heru menekankan pentingnya peran media dalam memberikan informasi yang objektif dan tidak berpihak.
"Media harus memberikan informasi yang seimbang, bukan hanya mempromosikan salah satu pasangan calon. Ini penting agar masyarakat memiliki pilihan yang didasarkan pada informasi yang akurat, bukan opini sepihak," jelasnya.
Menurutnya, dalam Pilkada, setiap pasangan calon memiliki tim humas, juru bicara, dan bagian media yang bertugas menyampaikan informasi dan gagasan mereka kepada publik.
Namun, jika media hanya memuat informasi dari satu sisi, maka masyarakat akan terjebak dalam pandangan yang tidak lengkap.
"Kita tidak ingin masyarakat Garut hanya menerima satu narasi. Setiap calon harus memiliki ruang yang sama untuk menyampaikan program dan visi-misinya. Media sebagai penyampai informasi harus adil dan memastikan bahwa semua pihak mendapatkan porsi yang setara," lanjut Heru.
Heru juga mengingatkan bahwa informasi yang disajikan media dapat membentuk pendapat publik secara luas, terutama bagi masyarakat awam yang tidak bisa menjangkau secara langsung kegiatan kampanye para calon.
"Peran media dalam menyampaikan informasi yang benar sangat penting, karena tidak semua wilayah bisa dijangkau oleh pasangan calon. Di sinilah media mengambil peran penting dalam memberikan akses informasi ke seluruh pelosok daerah," tambahnya.
Pada akhirnya, menurut Heru, dalam "perang informasi" selama Pilkada, pihak yang paling unggul adalah mereka yang mampu menguasai dan memanfaatkan informasi dengan bijak dan transparan.
"Siapa yang menguasai informasi, merekalah pemenangnya. Tapi kita harus ingat, informasi yang disampaikan harus akurat dan berimbang agar masyarakat dapat memilih dengan bijak," pungkasnya.
Heru menekankan bahwa media bukan hanya berperan sebagai penyampai berita, tetapi juga sebagai pengatur ritme informasi yang akan menentukan hasil Pilkada.
"Masyarakat Garut, dengan dukungan media yang adil, diharapkan dapat membuat keputusan yang tepat dan bijak dalam menentukan pemimpin mereka di Pilkada 2024," tutup dia. (*)
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.