Beranda RRG, Grup WhatsApp Paling 'Cerewet', 24 Jam Nonstop Bahas Segala Isu

RRG, Grup WhatsApp Paling 'Cerewet', 24 Jam Nonstop Bahas Segala Isu

Oleh, admin
3 bulan yang lalu - waktu baca 4 menit
Logo Ruang Rakyat Garut (RRG). (Foto: RuangRakyatGarut.com)

Ruang Rakyat Garut – Dalam dunia digital yang serba cepat ini, Ruang Rakyat Garut (RRG) telah menjelma menjadi fenomena tersendiri di kalangan warga Garut.

Dibentuk pada 29 Mei 2021 oleh Indra Kurniawan, grup WhatsApp ini berkembang pesat hingga kini beranggotakan lebih dari 800 orang dari berbagai latar belakang profesi.

Uniknya, grup ini tak pernah tidur—diskusi berlangsung 24 jam nonstop, membahas segala isu dari Indeks Pembangunan Manusia (IPM) rendah, kemiskinan ekstrem, hingga kampanye Pilkada yang memanas.

Anggota grup RRG berasal dari berbagai kalangan—dari akademisi, pengusaha, petani, hingga aktivis. Semua ikut berpartisipasi dalam diskusi yang tak pernah sepi.

Tak jarang, diskusi memanas karena topik yang beragam, mulai dari politik lokal hingga isu sehari-hari.

Bagi yang belum siap mental, mengikuti grup ini bisa jadi tantangan karena begitu banyaknya komentar yang muncul setiap menit.

Tempat Adu Argumen dan Perdebatan Politik yang Panas

RRG tidak hanya tempat untuk ngobrol santai. Grup ini telah menjadi "arena adu kuat" antar pendukung calon Bupati dan Wakil Bupati Garut dalam Pilkada mendatang.

Setiap argumen selalu dibanjiri dengan komentar dari berbagai sudut pandang, dan seolah tak ada waktu istirahat.

Menurut Zamzam Zainul Haq, salah satu anggota yang paling aktif, grup ini memberi kebebasan penuh untuk berbicara.

"Grup ini semacam miniatur Parlemen Garut. Dari soal angka IPM sampai harga cabe, semua diadu. Setiap post langsung dibalas komentar bertubi-tubi, kadang bikin bingung sendiri mau balas yang mana dulu!" ujar Zamzam dengan tawa lepas.

Eggy Airlangga, anggota lain yang juga tak pernah absen dari perdebatan, menambahkan bahwa RRG adalah tempat yang sempurna untuk mengasah kemampuan debat politik.

“Saya sering lempar argumen soal Pilkada atau kebijakan ekonomi, dan bisa ditebak, 10 menit kemudian ada puluhan balasan dari segala arah. Ini lebih seru daripada debat Capres! Sering banget diskusi baru selesai jam 3 pagi,” kata Eggy.

Adu Pendapat dan Lelucon, Semua Dibahas

Tentu saja, tidak semua perdebatan di RRG berlangsung tegang. Grup ini juga dipenuhi oleh candaan dan humor. Nin Eet, yang terkenal dengan selera humornya, seringkali melempar meme dan lelucon yang membuat suasana lebih santai.

“Di sini kalau diskusi terlalu serius, saya lempar meme aja biar cair lagi suasananya. Toh hidup butuh tawa di tengah perdebatan,” kata Nin Eet.

Tak hanya Nin Eet, anggota lain seperti Siti Aminah juga kerap aktif memberikan komentar di tengah malam, bahkan ketika kebanyakan anggota lain mulai kelelahan.

“Saya suka ikut diskusi meski tengah malam. Grup ini seru banget, kadang dari ngomongin dapur langsung loncat ke bahasan Pilkada atau kemiskinan ekstrim. Kesenangan nggak ada habisnya di sini!” kata Siti sambil tertawa.

Pendiri dan Para 'Pemain' Utama RRG

Grup ini pertama kali didirikan oleh Indra Kurniawan dengan visi untuk membuka ruang diskusi bagi masyarakat Garut dari berbagai kalangan.

Dalam waktu singkat, RRG berkembang pesat dan menjadi tempat bagi anggota seperti Juhendi Majid, Eldy Supriadi, Aris Karisma, Ilmi Girindra, Dera Hermana, Ahirudin Yunus, Gunrana, Gungun Guntur, Indra Rudal, Ade Sudrajat, Rita Dahliawati, dan Nin Eet untuk terlibat dalam diskusi hangat sehari-hari.

Juhendi Majid, salah satu anggota senior, menyebut bahwa RRG adalah tempat di mana ide-ide segar lahir setiap hari.

"Diskusi di sini kaya akan perspektif. Dari yang ahli hingga yang hanya punya pengalaman lapangan, semua punya ruang untuk bicara. Kadang sampai tak tahu mana yang harus dibalas dulu," kata Juhendi.

Indra Rudal dan Gunrana sering kali ikut memanaskan suasana dengan memberikan pendapat yang langsung diserang balik oleh anggota lain. Tapi, itulah bagian serunya. Perdebatan sehat tanpa ada batasan.

“Saya sering lontarkan pendapat yang berbeda, dan itu membuat diskusi semakin hidup. Di sini orang-orang cerdas, tapi juga humoris. Setiap topik bisa langsung jadi viral di grup ini!” kata Indra Rudal.

RRG: Grup Paling Berisik Tapi Paling Seru

Meski sering disebut grup paling cerewet di Garut, RRG telah menjadi wadah di mana isu-isu penting dibahas dan dipecahkan bersama. Yusuf Sudrajat menambahkan bahwa grup ini adalah gambaran nyata dari masyarakat Garut yang penuh dengan energi dan ide.

“Dari RRG kita bisa melihat bahwa Garut punya potensi besar, bukan hanya di lapangan, tapi juga dalam dunia gagasan. Diskusi di sini tak pernah habis, seperti kota ini yang tak pernah kehabisan ide,” kata Yusuf.

Dan seperti yang ditekankan oleh Yudha Puja Turnawan, ketua DPC PDIP Garut yang juga anggota aktif di grup ini:

"RRG adalah contoh bagaimana masyarakat bisa menggunakan teknologi untuk berdiskusi dan bertukar ide. Kami di PDIP selalu mendukung ruang-ruang dialog seperti ini, di mana semua orang punya kesempatan untuk bersuara," kata Yudha.

Bagi warga Garut, RRG sudah seperti "rumah kedua". Di sini, mereka bisa berbagi, berdebat, dan tentu saja, tertawa. Jika Anda ingin tahu apa yang sedang dibahas di Garut, cukup buka RRG—dijamin, notifikasi Anda tak akan berhenti! (*)

Rekomendasi

0 Komentar

Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.