Kembalikan Kedaulatan Rakyat, Tugas Partai Progresif - Wawancara Bersama Ateng Sujana
RuangRakyatGarut.com – Dalam suasana santai di salah satu warung kopi di kawasan Garut, kami berkesempatan berbincang dengan Ateng Sujana, aktivis senior yang akrab disapa Wa Ateng, Rabu, (5/9/2024).
Pria yang sudah lama dikenal di kalangan aktivis Garut ini berbicara panjang lebar tentang urgensi kembalinya kedaulatan rakyat dan peran partai politik, khususnya partai progresif, dalam memperjuangkannya.
Wa Ateng, sekarang banyak yang mempertanyakan apakah kedaulatan rakyat benar-benar terwujud di Indonesia, khususnya di Garut. Apa pandangan Wa Ateng soal ini?
Wa Ateng: Kalau bicara soal kedaulatan rakyat, sejujurnya kita belum benar-benar sampai di titik itu.
Kedaulatan rakyat itu artinya keputusan-keputusan besar di negara ini, baik soal ekonomi, pendidikan, kesehatan, itu diambil berdasarkan kepentingan rakyat.
Tapi faktanya, yang terjadi adalah sebaliknya. Banyak keputusan yang malah menguntungkan elit dan kelompok tertentu. Rakyat cuma jadi angka di kertas saat pemilu, setelah itu ya dilupakan.
Menurut Wa Ateng, apa yang seharusnya dilakukan oleh partai-partai progresif untuk mengembalikan kedaulatan rakyat?
Wa Ateng: Partai-partai progresif itu seharusnya jadi motor utama dalam memperjuangkan kedaulatan rakyat.
Tapi apa yang kita lihat sekarang? Banyak partai yang mengaku progresif, tapi mereka malah terseret dalam permainan politik elit.
Tugas utama partai progresif itu harus jelas: memperjuangkan hak-hak dasar rakyat, seperti keadilan sosial, pendidikan yang merata, akses kesehatan, dan lapangan kerja yang layak.
Partai-partai ini harus kembali ke jalur yang benar, kembali ke rakyat.
Anda merasa partai-partai tersebut sudah melenceng jauh dari tujuan awal mereka?
Wa Ateng: Sangat jauh. Dulu waktu reformasi, partai-partai ini bawa semangat perubahan, semangat untuk melawan ketidakadilan. Tapi sekarang, mereka malah ikut dalam lingkaran kekuasaan.
Banyak yang hanya mementingkan posisi politik, kursi, dan jabatan. Rakyat akhirnya merasa ditinggalkan, bahkan dikhianati. Harusnya partai progresif itu berdiri di depan, bersama rakyat, bukan hanya sekedar janji manis saat kampanye.
Kalau begitu, apa yang bisa dilakukan oleh masyarakat agar kedaulatan rakyat ini benar-benar bisa terwujud?
Wa Ateng: Pertama, masyarakat harus sadar bahwa kedaulatan ada di tangan mereka. Jangan mau hanya jadi alat politik. Kalau masyarakat sadar akan kekuatannya, mereka bisa menekan partai politik untuk benar-benar bekerja sesuai dengan mandat rakyat.
Selain itu, penting juga bagi masyarakat untuk lebih kritis. Jangan mudah dibohongi janji-janji kosong, terutama saat kampanye. Kita harus pastikan orang-orang yang kita pilih itu benar-benar punya integritas dan moralitas.
Apa tanggapan Wa Ateng soal masyarakat yang kadang lebih memilih calon yang memberikan ‘imbalan’ ketimbang yang punya visi jelas?
Wa Ateng: Itu persoalan pendidikan politik yang lemah. Masyarakat kita sering kali terjebak pada hal-hal pragmatis karena kebutuhan sehari-hari yang mendesak. Tapi itu tidak bisa dibiarkan.
Partai progresif juga harus ikut berperan dalam mendidik masyarakat, bukan malah memanfaatkan situasi seperti itu. Kalau rakyat diberi pemahaman politik yang baik, mereka akan tahu mana calon yang benar-benar bekerja untuk mereka, dan mana yang hanya datang pas butuh suara.
Jadi, pendidikan politik adalah salah satu kuncinya?
Wa Ateng: Betul. Pendidikan politik itu kunci untuk membangun kesadaran rakyat. Partai-partai progresif harus turun langsung ke masyarakat, membangun kesadaran akan pentingnya kedaulatan rakyat.
Ini tugas besar, tapi kalau benar-benar dilakukan, kita bisa melihat perubahan yang nyata. Rakyat harus tahu bahwa suara mereka sangat berharga dan tidak boleh dibeli dengan uang.
Apa harapan Wa Ateng untuk partai-partai progresif di Garut khususnya?
Wa Ateng: Saya berharap partai-partai progresif di Garut bisa kembali ke jalur perjuangan yang benar. Kembali ke rakyat, bukan ke elit.
Mereka harus fokus pada upaya membangun kesejahteraan masyarakat, memperjuangkan hak-hak dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan keadilan sosial. Kalau itu yang dilakukan, saya yakin kedaulatan rakyat bisa benar-benar terwujud, bukan cuma jadi slogan semata.
Terima kasih banyak, Wa Ateng, atas waktunya. Semoga pesan-pesan Anda bisa menjadi pencerahan bagi masyarakat dan partai politik di Garut.
Wa Ateng: Terima kasih juga. Saya harap ini bisa jadi pemicu kesadaran politik yang lebih luas.
Kedaulatan rakyat itu penting, dan kita semua harus berjuang untuk itu.
---
*Wawancara ini adalah bagian dari upaya RuangRakyatGarut.com untuk membahas isu-isu penting tentang peran partai politik dalam menjaga kedaulatan rakyat, terutama di masa Pilkada yang akan datang. Mari kita bersama-sama mengawal demokrasi dan hak-hak rakyat.*
0 Komentar
Anda belum bisa berkomentar, Harap masuk terlebih dahulu.